Insomnia!
Masalah tidur yang satu ini memang sering sekali terjadi pada orang dewasa.
Menurut The National Institutes of Health, diperkirakan setidaknya 30 persen
orang dewasa mengalami kesulitan tidur. Lebih parahnya, sekitar 10 persennya
mengalami gejala yang berkaitan dengan insomnia.
Namun ternyata, insomnia ini bukan masalah
tidur yang menyerang orang dewasa saja, tetapi bisa menyerang anak-anak juga
lho, Ma.
Sebenarnya, apa sih definisi insomnia?
Menurut National Sleep Foundation (NSF),
insomnia adalah kesulitan tidur atau kesulitan untuk tidur lelap sepanjang
malam (tidur jadi mudah terbangun).
Jadi, walaupun penderita insomnia sudah tidur
di tempat dan situasi tidur paling nyaman, tetap saja ia kesulitan memejamkan
matanya untuk tidur nyenyak sepanjang malam.
NSF menyebutkan kalau penderita insomnia
biasanya tidak pernah puas dengan kualitas tidurnya. Kalau sudah begitu, baik
pada orang dewasa maupun pada anak, dampak insomnia ini sangat luas.
Menurut NSF, beberapa gejala insomnia adalah:
mudah lelah, kurang energi, sulit konsentrasi, gangguan mood, dan menurunnya
performa di sekolah atau di kantor.
Apa sih penyebab insomnia? NSF menyebutkan
setidaknya 5 penyebab insomnia yang paling sering terjadi pada anak.
Penasaran? Yuk, simak informasi penting di
bawah ini.
1. Stres
Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak juga bisa mengalami stres lho, Ma! Maka jangan kaget kalau American Psychological Association (APA) mengatakan stres adalah penyebab utama insomnia pada anak, khususnya Remaja. Banyak hal yang menjadi pencetus anak merasa
tertekan. Menurut Mom Junction,
biasanya penyebab anak stres adalah tekanan di sekolah, tekanan dari
teman-teman seumurnya, atau bahkan ketakutan tak nyata pada sesuatu atau
seseorang.
Maka, jika anak Mama mengeluh tidak bisa
tidur, jangan dianggap sepele atau justru dimarahi ya. Keluhan yang terdengar
sepele ini bisa berdampak besar, atau bahkan bisa mengindikasikan anak sedang
merasa tertekan. Sebaiknya luangkan sesi curhat untuk anak, dan tawarkan solusi
paling masuk akal untuknya.
2. Konsumsi
obat-obatan
Menurut
American Association of Retired Person (AARP),
setidaknya ada 10 jenis obat-obatan yang bisa menyebabkan insomnia, baik pada
orang dewasa maupun pada anak.
Beberapa pengobatan (seperti obat untuk
mengatasi depresi dan kecemasan, anticonvulsant, dan kortikosteroid), bisa
memengaruhi banyak hal dalam kehidupan anak, mulai dari pola makan hingga pola
tidur anak.
3. Gangguan tidur psikis dan medis
Malam
hari sulit tidur nyenyak, siang hari anak jadi mudah mengantuk di sekolah.
Apakah anak Mama seperti ini?
Dalam laman Harvard Health Publishing dari
Harvard Medical School, disebutkan bahwa anak yang mengalami masalah kesehatan
mental, seperti depresi dan kecemasan, cenderung lebih sulit tidur nyenyak.
Selain itu, beberapa kondisi medis seperti
kram otot, pibromyalgia, sleep apnea, growing pains, dan berbagai masalah
kesehatan kronis lainnya juga bisa menyebabkan insomnia pada anak.
Jika tiba-tiba anak kesulitan tidur, maka
Mama juga bisa mencurigai anak sedang sakit. Beberapa gangguan kesehatan
seperti flu, asma kronis, dan masalah pernapasan lainnya bisa menyebabkan anak
kesulitan bernapas. Kalau sudah begini, sangat mungkin anak kesulitan tidur
nyenyak hingga beberapa hari dalam seminggu.
Kondisi kesehatan lain yang sering
menyebabkan insomnia pada anak adalah ADHD. Menurut NSF,
anak yang mengalami ADHD memang sering berhadapan dengan gangguan tidur.
4. Konsumsi kafein berlebih
Jika
anak Mama sudah menunjukkan gejala insomnia, sebaiknya pastikan ia tidak
mengonsumsi terlalu banyak kafein.
Mengutip Mom Junction, minuman dengan kandungan kafein bisa membuat anak
kesulitan tidur nyenyak di malam hari. Hal ini paling sering terjadi jika
remaja mengonsumsi soda, yang ternyata memiliki kandungan kafein yang sangat
tinggi.
Untuk Mama waspadai, nikotin juga bisa menyebabkan
insomnia, lho. Hal ini berlaku bagi remaja maupun orang dewasa. Uh, merokok
benar-benar mengganggu kesehatan. Enggak keren deh!
5. Faktor lingkungan
Baik
orang dewasa maupun anak, lingkungan yang tenang dan damai tentu sangat
membantu untuk bisa tidur nyenyak sepanjang malam ya. Nah, jika lingkungan
tidak mendukung, maka ini juga mungkin bisa menyebabkan anak kesulitan tidur,
Ma.
Jika selama ini anak Mama adalah anak yang
hanya bisa tidur di lingkungan yang tenang, maka waspadai insomnia jika ia
harus tidur di lingkungan yang kurang mendukung.
Pastikan anak selalu
tidur nyenyak sepanjang malam ya, Ma